Kemarin, Minggu 30 Oktober 2016, warga Pekanbaru dihebohkan dengan berita sakitnya mantan walikota Pekanbaru Herman Abdullah. Walikota dua periode yang digandrungi warga kota Bertuah ini dikabarkan mengalami serangan penyakit pecahnya pembuluh darah di bagian kepala.
Apa sebenarnya yang dialami mantan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah ini?
Secara medis, penyakit gangguan pembuluh darah sangat banyak faktornya. Mulai dari makanan, minuman hingga kebiasaan lain yang kurang baik untuk kesehatan.
World Health Organization (WHO) mencatat, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJP) merupakan penyebab kematian nomor 1 secara global. Lebih banyak orang yang meninggal tiap tahunnya akibat penyakit ini daripada penyakit lainnya.
Sekitar 17,5 juta orang meninggal karena PJP pada tahun 2012, yaitu 31% dari jumlah semua orang yang meninggal.
Dari angka tersebut, 7,4 juta orang meninggal karena penyakit jantung koroner dan 6,7 juta karena stroke. Lebih dari tiga perempat kematian akibat PJP tersebut terjadi di negara-negara dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah.
Sebagian besar penyakit jantung dan pembuluh darah dapat dicegah dengan memperhatikan faktor risikonya, misalnya merokok, makanan yang tidak sehat dan obesitas (kegemukan), kurang olahraga dan konsumsi alkohol.
Orang dengan penyakit jantung dan pembuluh darah atau berisiko tinggi menderita PJP (karena adanya faktor risiko lain seperti hipertensi (darah tinggi), diabetes, hiperlipidemia atau penyakit lain) harus dapat dideteksi dan ditangani secara dini dengan konseling dan obat-obatan, sesuai kebutuhan.
Apa itu penyakit jantung dan pembuluh darah?
Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJP) merupakan sekelompok kelainan pada jantung dan pembuluh darah yang bisa meliputi:
Penyakit jantung koroner – Yaitu penyakit pada pembuluh darah yang mengalirkan darah yang membawa oksigen dan nutrisi untuk otot jantung.
Penyakit serebrovaskuler – Yaitu penyakit pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak (serebrum).
Penyakit arteri perifer – Yaitu penyakit pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke anggota gerak atas dan bawah (tangan dan kaki).
Penyakit jantung rematik – Yaitu kerusakan pada otot dan katup jantung akibat demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
Penyakit jantung kongenital – Yaitu kelainan pembentukan struktur jantung yang terjadi sejak lahir.
Trombosis vena dalam dan emboli paru – Yaitu adanya bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah vena di kaki, yang dapat terlepas lalu menyumbat pembuluh darah jantung dan paru.
Serangan jantung dan stroke biasanya merupakan peristiwa mendadak yang disebabkan oleh adanya sumbatan yang menghambat aliran darah ke otak atau jantung.
Penyebab paling sering dari sumbatan tersebut adalah timbunan lemak pada permukaan dalam dinding pembuluh darah. Stroke juga bisa terjadi karena perdarahan akibat pecah atau robeknya pembuluh darah yang ada di otak.
Apa sajakah faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah?
Faktor risiko yang paling penting adalah makanan yang tidak sehat, kurang olahraga, merokok, dan konsumsi alkohol.
Dampak dari perilaku yang termasuk faktor risiko tersebut dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar gula dalam darah, peningkatan kadar lemak dalam darah, serta kelebihan berat badan dan obesitas.
‘Faktor risiko perantara’ ini dapat dideteksi di fasilitas kesehatan primer dan menunjukkan adanya risiko yang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung, stroke, gagal jantung dan komplikasi lain.
Berhenti merokok, mengurangi garam dalam makanan, konsumsi buah dan sayur, olahraga teratur dan menghindari alkohol terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, obat-obatan untuk mengatasi diabetes, hipertensi, dan hiperlipidemia (kadar lemak dalam darah tinggi) mungkin juga diperlukan untuk menurunkan risiko PJP dan mencegah serangan jantung dan stroke.
Kabar sakitnya Herman Abdullah karena gangguan pembuluh darah telah membuat banyak warga kota Pekanbaru berdatangan menjenguknya ke RS Awalbros. Rasa prihatin itu tidak lepas dari kesan kepemimpinan Herman Abdullah yang telah memajukan kota Pekanbaru selam dua periode memimpin.
Herman Abdullah, putranya bernama Irvan Herman saat ini juga menjadi calon Wakil Walikota mendampingi Ramli Walid di Pilkada 2017. Banyak tokoh masyarakat dan warga Pekanbaru memberikan doa selamat untuk kesembuhan kesehatan Herman Abdullah.(*) foto ilustrasi: int/meme
Perlu dibaca:
Apa sebenarnya yang dialami mantan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah ini?
Secara medis, penyakit gangguan pembuluh darah sangat banyak faktornya. Mulai dari makanan, minuman hingga kebiasaan lain yang kurang baik untuk kesehatan.
World Health Organization (WHO) mencatat, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJP) merupakan penyebab kematian nomor 1 secara global. Lebih banyak orang yang meninggal tiap tahunnya akibat penyakit ini daripada penyakit lainnya.
Sekitar 17,5 juta orang meninggal karena PJP pada tahun 2012, yaitu 31% dari jumlah semua orang yang meninggal.
Dari angka tersebut, 7,4 juta orang meninggal karena penyakit jantung koroner dan 6,7 juta karena stroke. Lebih dari tiga perempat kematian akibat PJP tersebut terjadi di negara-negara dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah.
Sebagian besar penyakit jantung dan pembuluh darah dapat dicegah dengan memperhatikan faktor risikonya, misalnya merokok, makanan yang tidak sehat dan obesitas (kegemukan), kurang olahraga dan konsumsi alkohol.
Orang dengan penyakit jantung dan pembuluh darah atau berisiko tinggi menderita PJP (karena adanya faktor risiko lain seperti hipertensi (darah tinggi), diabetes, hiperlipidemia atau penyakit lain) harus dapat dideteksi dan ditangani secara dini dengan konseling dan obat-obatan, sesuai kebutuhan.
Apa itu penyakit jantung dan pembuluh darah?
Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJP) merupakan sekelompok kelainan pada jantung dan pembuluh darah yang bisa meliputi:
Penyakit jantung koroner – Yaitu penyakit pada pembuluh darah yang mengalirkan darah yang membawa oksigen dan nutrisi untuk otot jantung.
Penyakit serebrovaskuler – Yaitu penyakit pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak (serebrum).
Penyakit arteri perifer – Yaitu penyakit pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke anggota gerak atas dan bawah (tangan dan kaki).
Penyakit jantung rematik – Yaitu kerusakan pada otot dan katup jantung akibat demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
Penyakit jantung kongenital – Yaitu kelainan pembentukan struktur jantung yang terjadi sejak lahir.
Trombosis vena dalam dan emboli paru – Yaitu adanya bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah vena di kaki, yang dapat terlepas lalu menyumbat pembuluh darah jantung dan paru.
Serangan jantung dan stroke biasanya merupakan peristiwa mendadak yang disebabkan oleh adanya sumbatan yang menghambat aliran darah ke otak atau jantung.
Penyebab paling sering dari sumbatan tersebut adalah timbunan lemak pada permukaan dalam dinding pembuluh darah. Stroke juga bisa terjadi karena perdarahan akibat pecah atau robeknya pembuluh darah yang ada di otak.
Apa sajakah faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah?
Faktor risiko yang paling penting adalah makanan yang tidak sehat, kurang olahraga, merokok, dan konsumsi alkohol.
Dampak dari perilaku yang termasuk faktor risiko tersebut dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar gula dalam darah, peningkatan kadar lemak dalam darah, serta kelebihan berat badan dan obesitas.
‘Faktor risiko perantara’ ini dapat dideteksi di fasilitas kesehatan primer dan menunjukkan adanya risiko yang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung, stroke, gagal jantung dan komplikasi lain.
Berhenti merokok, mengurangi garam dalam makanan, konsumsi buah dan sayur, olahraga teratur dan menghindari alkohol terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, obat-obatan untuk mengatasi diabetes, hipertensi, dan hiperlipidemia (kadar lemak dalam darah tinggi) mungkin juga diperlukan untuk menurunkan risiko PJP dan mencegah serangan jantung dan stroke.
Kabar sakitnya Herman Abdullah karena gangguan pembuluh darah telah membuat banyak warga kota Pekanbaru berdatangan menjenguknya ke RS Awalbros. Rasa prihatin itu tidak lepas dari kesan kepemimpinan Herman Abdullah yang telah memajukan kota Pekanbaru selam dua periode memimpin.
Herman Abdullah, putranya bernama Irvan Herman saat ini juga menjadi calon Wakil Walikota mendampingi Ramli Walid di Pilkada 2017. Banyak tokoh masyarakat dan warga Pekanbaru memberikan doa selamat untuk kesembuhan kesehatan Herman Abdullah.(*) foto ilustrasi: int/meme
Perlu dibaca:
Soal Sampah Pekanbaru Diminta BPK Audit Dugaan MarkUp Proyeknya Puluhan Miliar
Demi Hukum, Firdaus MT Harus Gagal Jadi Calon Walikota
Thanks for reading Herman Abdullah dan Gejala Sakitnya Menurut Medis | Tags: tipSehat
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »