Tidak mesti dari kader partai. Suatu keputusan tetap diambil oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Bakal calon harus maju didukung, diusung untuk pesta demokrasi Pilkada. Musim Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini untuk 2017, termasuk di Kota Pekanbaru, partai Demokrat Pekanbaru punya catatan sengketa di dalam.
Masih segar di telinga 50.000-an kader partai Demokrat Pekanbaru. Partai ini sejak dipimpin Firdaus MT terkesan amburadul. Hal ini memaksa 12 PAC Demokrat angkat suara untuk mendesak mundur Frdaus MT dari ketua DPC Demokrat Pekanbaru.
"Tidak punya perkembangan, malah menyusutkan partai. Ini ulah ketua DPC yang semena-mena gonta-ganti kader tanpa melihat jasa kader yang sudah lama mengembangkan partai. Masa kader baru dan belum punya basis partai langsung diangkat jadi caleg,"kata Bambang M seorang ketua PAC Demokrat Pekanbaru saat demo minta Firdaus MT mundur dari jabatan ketua DPC Demokrat Pekanbaru, 21/02/2014 silam.
Aksi atas nama 12 ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) itu merupakan wujud kepedulian kader-kader partai tua selama ini. Mereka telah dijadikan mantan ketua begitu saja, sejak Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ditangan Firdaus MT.
Kisruh yang membuat mantan ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) ini, bersumber dari musyawarah cabang yang tidak fair. Mereka diganti begitu saja dengan penunjukan langsung tanpa pleno pergantian ketua PAC.
Selain kecewa dengan arogansi Firdaus MT mengutak-atik struktur pungurus Partai tingkat kecamatan itu, rasa kecewa mereka juga bertambah dengan perilaku Firdaus MT malah mempromosikan kader lain di luar partai Demokrat. Padahal banyak caleg Provinsi dari Pekanbaru yang perlu dipromosikan.
"Asal comot saja DPC. Contohnya caleg belum apa di Partai sudah jadi caleg,"ujarnya dikutip antarariaucom.
Pengalaman pahit ini membuat kader partai Demokrat Pekanbaru krisis kepercayaan pada pimpinannya. Hasil nyata karya Firdaus MT adalah berkurangnya kursi DPRD Kota Pekanbaru untuk partai Demokrat dari 9 kursi jadi 6 kursi saat ini.
Kini para partai tua pengembang partai Demokrat Pekanbaru, terang-terangan mendukung bakal calon lain diluar Partai Demokrat. Mereka memproklamirkan diri menolak mendukung Firdaus MT bakal calon walikota Pekanbaru 2017.
Sejarah Demokrat tidak mesti mengusung Ketua Partainya jadi Calon Kepala daerah lumrah terjadi. Seperti Mambang Mit sendiri selaku ketua DPW Demokrat Provinsi Riau, gagal jadi calon gubernur Riau pada musim Pilkada 2013 silam. Ia tidak diusung Demokrat dan digantikan oleh Achmad yang kini Plt Ketua DPW Demokrat Riau.
Walau Mambang Mit tidak pernah buat kisruh partainya, latar belakang birokrat tulen membuat Mambang Mit buta akan organisasi politik. Kini Firdaus MT juga birokrat tulen pada awalnya dan hanya ketua DPC Demokrat Pekanbaru, serta punya catatan 'merah' dalam partai ini, menunggu giliran nasib serupa Mambang Mit.***
Kolom: Surya Koto
Thanks for reading Nasib Firdaus MT dan Catatan Merah Partai Demokrat Demi Pilkada 2017 | Tags: Headline Politik Tahukah Anda
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »