Dua orang saksi pemukulan wartawan, diduga telah disuap oleh rektorat UIN Suska Pekanbaru, Riau. Sehingga, saksi ini tidak bersedia memberi keterangan untuk laporan BAP Polisi. Gayung bersambut, Polsek Tampan yang menerima laporan korban juga beralasan demikian, tidak ada saksi yang bisa menguatkan.
FORUMRIAU.COM: Dugaan suap dengan proyek itu dibenarkan oleh wartawan Harian Berita Terkini Irwansyah dan wartawan Forum Riau Suryadi.
"Saat BAP, penyidik Polsek Tampan kan minta saksi, minimal dua orang. Hari itu juga saya dan Suryadi menelpon Wedi, salah seorang kontraktor yang melihat kejadian di TKP. Wedi memang menjawab, berat hadir sebagai saksi. Dia beralasan, usai kejadian, dia diajak ke kantin oleh para pelaku pemukulan. Disana ia dijanjikan proyek PL di UIN,"terang Irwansyah ke media, Jumat, 13/2/2015. Wedi mengaku, bahkan rekaman percakapan di kantin itu juga ada sama dia.
"Ada saya rekam semua, mereka berlagak jagoanlah semuanya. Si panitia lelang proyek yang memukul Irwansyah juga menjanjikan proyek sama saya,"kata Irwansyah dan Suryadi menirukan ucapan Wedi waktu ditelpon.
Penyidik Polsek Tampan yang menangani kasus pemukulan dua wartawan itu malah menyerahkan surat panggilan kepada Irwansyah agar diberikan kepada saksi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, meski dikatakan Irwansyah, bahwa dua orang korban layak jadi saksi. Dan banyak mahasiswa, pegawai, dosen serta tamu lainnya juga ada di TKP juga dapat jadi saksi. Namun, penyidik tetap berkilah.
"Makanya sampai sekarang seperti di peti es kan kasus kami,"kata Irwansyah.
Hingga berita ini dirilis, kejadian pemukulan dua orang wartawan oleh karyawan dan sekuriti UIN Suska Pekanbaru, Riau terkesan tidak ditangani oleh Polsek Tampan, Pekanbaru. Padahal, kejadian pemukulan mengakibatkan Irwansyah, wartawan koran harian Berita Terkini tidak masuk kerja selama tiga hari itu, terjadi pada Senin 25/8/2014 silam.(Frc/470*)
FORUMRIAU.COM: Dugaan suap dengan proyek itu dibenarkan oleh wartawan Harian Berita Terkini Irwansyah dan wartawan Forum Riau Suryadi.
"Saat BAP, penyidik Polsek Tampan kan minta saksi, minimal dua orang. Hari itu juga saya dan Suryadi menelpon Wedi, salah seorang kontraktor yang melihat kejadian di TKP. Wedi memang menjawab, berat hadir sebagai saksi. Dia beralasan, usai kejadian, dia diajak ke kantin oleh para pelaku pemukulan. Disana ia dijanjikan proyek PL di UIN,"terang Irwansyah ke media, Jumat, 13/2/2015. Wedi mengaku, bahkan rekaman percakapan di kantin itu juga ada sama dia.
"Ada saya rekam semua, mereka berlagak jagoanlah semuanya. Si panitia lelang proyek yang memukul Irwansyah juga menjanjikan proyek sama saya,"kata Irwansyah dan Suryadi menirukan ucapan Wedi waktu ditelpon.
Penyidik Polsek Tampan yang menangani kasus pemukulan dua wartawan itu malah menyerahkan surat panggilan kepada Irwansyah agar diberikan kepada saksi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, meski dikatakan Irwansyah, bahwa dua orang korban layak jadi saksi. Dan banyak mahasiswa, pegawai, dosen serta tamu lainnya juga ada di TKP juga dapat jadi saksi. Namun, penyidik tetap berkilah.
"Makanya sampai sekarang seperti di peti es kan kasus kami,"kata Irwansyah.
Hingga berita ini dirilis, kejadian pemukulan dua orang wartawan oleh karyawan dan sekuriti UIN Suska Pekanbaru, Riau terkesan tidak ditangani oleh Polsek Tampan, Pekanbaru. Padahal, kejadian pemukulan mengakibatkan Irwansyah, wartawan koran harian Berita Terkini tidak masuk kerja selama tiga hari itu, terjadi pada Senin 25/8/2014 silam.(Frc/470*)
Thanks for reading Tutup Korupsi, UIN 'Suap' Saksi Dengan Proyek | Tags: Hukrim
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »