Uang rakyat yang digunakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Riau, kembali dipertanyakan oleh Komisi C DPRD Riau. Pertanyaannya terkait BUMD yang dinilai bermasalah mengelola keuangan daerah.
FORUMRIAU.COM: Salah satunya Riau Air Line (RAL). BUMD penerbangan ini sejak 2001 telah menghabiskan Rp.169 miliar uang daerah. Ironi, RAL hanya melaporkan keuntungan deviden cuma Rp.569 juta pada 2007 silam.
Namun, sampai saat ini, Komisi C DPRD Riau belum menerima laporan penggunaan keuangan daerah dari BUMD tersebut. Meski RAL saat ini berstatus pailit dan bangkrut, laporan keuangan itu masih sangat perlu dilakukan untuk evaluasi.
Aherson SSos, ketua Komisi C DPRD Riau kepada forumriau mengakui, RAL belum dapat melaporkan audit keuangannya secara akuntabel.
"Sampai sekarang belum pernah diaudit. Pada 2009 itu permintaan komisarisnya. Makanya kita pertanyakan,"jawab Aherson, Selasa 27/1/2015 di Komisi C DPRD Riau.
Legislatif sebagai budgeting dan pengawas keuangan daerah juga merasa heran atas jawaban Direksi PT RAL saat hearing.
"Menjawab potensi kerjasama dengan investor saja, mereka tidak bisa memberi jawaban. Berapa persen potensi kerjasama investor ke RAL, mereka tidak bisa jawab,"aku Aherson.
Sementara, salah satu Direut PT RAL, Teguh Trianto usai hearing tetap menjawab dengan nada optimis, akan kembali menghidupkan BUMD penerbangan RAL.
"Kita akan buat RAL kembali terbang. Hutang RAL akan dibayar sekitar 300 miliar. Operasi sementara, akan disewa peswat lain,"jawab Teguh.
Menjawab soal audit sebagai evaluasi RAL yang diminta DPRD Riau, teguh menjawab akan segera memenhinya. (frc/470)
FORUMRIAU.COM: Salah satunya Riau Air Line (RAL). BUMD penerbangan ini sejak 2001 telah menghabiskan Rp.169 miliar uang daerah. Ironi, RAL hanya melaporkan keuntungan deviden cuma Rp.569 juta pada 2007 silam.
Namun, sampai saat ini, Komisi C DPRD Riau belum menerima laporan penggunaan keuangan daerah dari BUMD tersebut. Meski RAL saat ini berstatus pailit dan bangkrut, laporan keuangan itu masih sangat perlu dilakukan untuk evaluasi.
Aherson SSos, ketua Komisi C DPRD Riau kepada forumriau mengakui, RAL belum dapat melaporkan audit keuangannya secara akuntabel.
"Sampai sekarang belum pernah diaudit. Pada 2009 itu permintaan komisarisnya. Makanya kita pertanyakan,"jawab Aherson, Selasa 27/1/2015 di Komisi C DPRD Riau.
Legislatif sebagai budgeting dan pengawas keuangan daerah juga merasa heran atas jawaban Direksi PT RAL saat hearing.
"Menjawab potensi kerjasama dengan investor saja, mereka tidak bisa memberi jawaban. Berapa persen potensi kerjasama investor ke RAL, mereka tidak bisa jawab,"aku Aherson.
Sementara, salah satu Direut PT RAL, Teguh Trianto usai hearing tetap menjawab dengan nada optimis, akan kembali menghidupkan BUMD penerbangan RAL.
"Kita akan buat RAL kembali terbang. Hutang RAL akan dibayar sekitar 300 miliar. Operasi sementara, akan disewa peswat lain,"jawab Teguh.
Menjawab soal audit sebagai evaluasi RAL yang diminta DPRD Riau, teguh menjawab akan segera memenhinya. (frc/470)
Thanks for reading Habiskan Uang Rakyat, Dewan Pertanyakan RAL | Tags: Ekonomi
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »