Banyak orang terkadang gemar berbohong dalam bergaul dalam keseharainnya. Bahkan tindakan berbohong malah banyak menjadi hobi bagi banyak orang. Yang paling ironi adalah berbohong merupakan pekerjaan mereka untuk mencari nafkah, seperti penipuan yang kerap terjadi lewat SMS, media sosial lainnya.
Rupanya pakar kesehatan telah meneliti dampak berbohong juga sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang.
Pakar kesehatan bernama Arthur Markman, PhD menyebutkan bahwa jika kita berbohong, tubuh ternyata segera mengeluarkan hormon kortisol atau homon stress dan steroid pada otak.
Hal ini disebabkan oleh otak yang bekerja dengan lebih keras untuk memproses mana yang data sebenarnya, kebenaran dan mana yang merupakan data kebohongan.
Proses ini bisa terjadi selama 10 menit dan bisa membuat pelaku bohong cenderung menjadi lebih emosional dan kebingungan.
Tak hanya itu, pelaku bohong juga akan cenderung lebih mudah gelisah karena takut jika kebohongannya akan ketahuan oleh orang lain.
Dalam banyak kasus, hal ini juga akan membuat orang berbohong cenderung lebih mudah menyalahkan orang atau hal-hal lain demi menutupi kebohongan tersebut.
Yang menjadi masalah adalah, jika kita kerap berbohong, kinerja otak semakin keras dan pengaruh hormon stress dalam jumlah yang banyak ini akan memicu dampak negatif lainnya seperti susah tidur, tekanan darah tinggi, sakit kepala, sakit punggung, gangguan pencernaan, depresi, hingga penurunan daya tahan tubuh yang ditandai dengan semakin sedikitnya sel darah putih.
Kondisi tersebut tentu akan membuat tubuh lebih mudah terkena penyakit berbahaya.
Adanya fakta temuan tersebut, ahli kesehatan menganjurkan agar tidak melakukan bohong dalam kehidupan agar supaya kesehatan kita terjaga.(drsc)
Thanks for reading Suka Bohong Rawan Kena Penyakit Berikut Kata Ahli | Tags: tipSehat
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »