Upaya menempatkan Desa Adat sebagai pelestarian budaya Melayu tertinggi dalam tatanan sosial masyarakat terus dilakukan bersama oleh masyarakat di provinsi Riau.
Seperti masyarakat desa Lubuk Bendahara Timur, Kecamatan Rokan IV, beserta ninik mamak pada Sabtu (16/12/2017), melaksanakan pengukuhan gelar Datuk terhadap dua orang tokoh adat.
FORUMRIAU.COM - Abdul Gafur J dan Wira adalah tokoh yang menerima gelar adat sesuai budaya masyarakat yang selama ini dilakukan secara turun temurun.
Prosesi penambatan gelar untuk dua orang datuk itu dihadiri oleh masyarakat, para datuk suku, Ninik Mamak, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda desa.
Gelar yang diberikan kepada Abdul Gafur adalah Datuk Bendaharo dan Datuk Paduka Sindo untuk Wira, gelar yang mereka emban tersebut merupakan Datuk pimpinan dan wakil suku Melayu.
Selain semua elemen masyarakat setempat, budaya rukun dan saling membaur dengan lingkungan sosial juga diwujudkan dengan diundangnya kerabat dari PT.SAI, perusahaan yang berada di lingkungan Desa Lubuk Bendahara Timur, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Dalam acara penabatan gelar Datuk tersebut, Kepala Desa Lubuk Bendahara Timur, Ardinata mengatakan, kehadiran manajemen perusahaan PT.SAI merupakan suatu perwujudan budaya kehidupan sosial masyarakat Adat Desa terhadap semua lapisan masyarakat yang berada di lingkungan mereka.
"Kami mengucapkan terimakasih atas kehadiran manajemen PT.SAI dalam acara ini. Karena selama kehadiran perusahaan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Kepedulian perusahaan terhadap Desa Lubuk Bendahara Timur, baik itu dibidang pendidikan, infrastruktur, olahraga, agama serta budaya, telah dirasakan selama ini. Mudaha-mudahan kedepannya hubungan antara desa dan perusahaan terus terjalin dengn baik," kata Ardinata dalam sambutannya.
Management PT Sawit Asahan Indah (SAI) yang hadir dalam resepsi gelar datuk ini adalah Ir.Dwi Setiyo Budiawan, CDO Syahrul SH beserta rombongan karayawannya.
"Saya turut bergembira dan menyampaikan apresiasi kepada beliau atas penganugerahan gelar tersebut," ujar Ir Dwi Setiyo Budiawan selaku ADM PT Sawit Asahan Indah (SAI) yang turut hadir serta menyerahkan bantuan alat Gondang Gong kepada Ninik Mamak Desa Lubuk BendaharaTimur.
Lanjutnya, atas nama manajemen dan pimpinan PT SAI, mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat, khususnya para ninik mamak.
"Karena ini merupakan suatu penghargaan yang tidak ternilai dan kami bangga bisa hadir, diterima berbaur menjadi bagian keluarga besar masyarakat desa Lubuk Bendahara Timur ini. Kita saksikan sendiri dalam acara, masyarakat begitu antusias dan semangat menyelanggarakan acara pengukuhan gelar datuk tersebut," ungkap Dwi Setiyo Budiawan.
"Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri, karena acara pengukuhan datuk ini juga merupakan bagian dari pelestarian adat dan budaya di satu sisi. Dan di sisi lain, acara pengukuhan datuk juga merupakan bagian dari identitas dan kebanggaan suku Melayu. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi berbagai kegiatan pengukuhan gelar datuk yang tetap terpelihara hingga saat ini. Dan semoga kegiatan demikian akan tetap terus dilakukan oleh masyarakat," terang Dwi.
Dalam kesempatan itu, PT SAI juga menyerahkan bantuan alat-alat Gondang, Gong untuk menambah fasilitas bagi pelestarian budaya.
Syahrul SH selaku CDO PT SAI yang juga turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan kedepannya PT.PAI juga punya rencana berkelanjutan untuk generasi muda yang berbakat melestarikan nilai-nilai budaya dari alat yang diserahkan.
"Ke depan, perusahaan bersedia mengadakan tenaga pengajar untuk terus membina generasi muda mempertahankan nilai-nilai budaya dalam menggunakan alat tradisional Gondang dan Gong serta lainnya. Ini wujud dari kepedulian perusahaan atas pelestarian budaya lokal," ungkap Syahrul.
Fungsi dan Peran Datuk
Ardinata selaku Kepala Desa Lubuk Bendahara Timur menyampaikan bahwa Gelar Datuk merupakan sebuah bentuk kepercayaan kaum kepada seseorang yang dihormati dan dianggap mampu memberikan teladan dan juga memecahkan masalah yang dihadapi suatu kaum.
"Sehingga jika fungsi datuk ini bisa dilaksanakan secara maksimal oleh mereka yang mendapatkannya, maka akan berkuranglah tugas aparat yang menjaga ketertiban masyarakat, seperti polisi, dan juga fungsi lainnya," ujar Kades Ardinata.
Datuk juga bertugas melindungi kaumnya dari masuknya budaya negatif yang akan menjauhkan mereka dari identitas adat budaya dan agama. Datuk juga bertugas agar kaumnya hidup sejahtera dengan memotivasi dan juga mencari solusi.
"Tugas seorang datuk memang sungguh banyak dan juga berat. Oleh karena itu, jika seluruh datuk yang ada mampu secara maksimal melaksanakan tugasnya, maka kondisi masyarakat akan semakin baik kualitasnya. Kriminalitas, pengangguran, tawuran, penyakit masyarakat, insya Allah akan semakin mudah ditekan jika setiap datuk mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Dan pemerintah pun akan semakin terbantu sehingga bisa mempercepat proses pembangunan daerah," tambah Ardinata.
Abdul Gafur J dan Wira yang dikukuhkan sebagai Datuk Bendaharo dan Datuk Paduko Sindo, serta merta menyampaikan terimakasih kepada tokoh adat, Ninik Mamak, kepala desa serta masyarakat yang sudah mensukeskan acara tersebut
"Hadirnya kami disini tak lain juga sebagai orang penengah dan tentunya akan mempermudah serta mensinkronkan dengan program desa. Semua saran dan masukan dari pendahulu, senior-senior kami tentulah selalu dibutuhkan dalam mengemban amanah Gelar Datuk ini,"ujarnya.(*) Liputan: Yatno SR | Editor: Surya Koto
Thanks for reading Saat Dua Datuk Dinobatkan Gelar Desa Adat di Rokanhulu | Tags: Budaya Rokan Hulu
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »