Tidak tanggung-tanggung, wanita akrab disebut Nelly Rosa atau Nelly Juliana ini bahkan telah mencurahkan uang 4,9 miliar rupiah saat kampanye Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakarta waktu itu.
FORUMRIAU.COM -- Namun harapan Nelly Juliana kandas karena ia merasa telah ditipu oleh janji-janji manis Jokowi yang tidak dilakukan seperti yang disepakati dalam kontrak politik Pilgub DKI Jakarta 2012 itu.
Akhirnya Nelly Rosa mengajukan gugatan ke pengadilan atas kerugian yang ia rasakan akibat janji kosong Jokowi terhadapnya.
Pada 2 Juli 2017 ini, melalui akun resmi facebook miliknya atas nama Nelly Juliana, ia memaparkan keluhannya dan alasan menggugat Jokowi.
Berikut ini paparan Nelly di akun facebook miliknya atas nama Nelly Juliana tersebut.
MASALAH GW DENGAN JOKOWI BELUM SELESAI. MASIH PANJANG.
PENGADILAN JAKARTA PUSAT.
Masa iya saya berani melawan Jokowi sebagai Presiden ke Pengadilan, kalau saya itu berbohong...? Itu namanya cari mati...Loe pikir gw udah gila kali yah...?
Gw melawan Presiden Jokowi itu mengenai Kontrak Politik, itu sama seperti orang janji nikah tau, alias SAKRAL, janji ijab kabul kerjasama/ janji cinta kerja sama, antara saya dengan Pak Jokowi...
Dengan Jokowi sendiri mengucapkan kalimat "BISMILLAH IR ROHMAN IR RAHIM"...(Bisa dilihat videonya janji Bismillah nya Pak Jokowi, ada di youtube, ketik aja "SENTRAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT").
Ditambah lagi pake perjanjian kontrak politik. Sakral banget itu, mana pernah ada kontrak kerja sama pake acara doa, kecuali janji nikah atau ijab kabul...
Ini kontrak politik yang sangat sempurna sebenarnya, udah secara hitam diatas putih, ditambah sumpah dan doa lagi...
Bukankah itu sudah sangat sempurna...Perjanjian yang dilakukan baik dihadapan manusia dan juga berjanji dihadapan ALLAH...Bismillah Ir Roham Ir Rahim....???
Gw Puji TUHAN, Alhamdulillah, sampai saat ini saya masih sehat badan, pikiran dan tentu juga sehat Rohani saya.
Terus kalo ngomongin pengeluaran duit loe pikir bayar Pengacara itu gak mahal, kalau gw gak sungguh2 berjuang, buat apaan gw keluar duit bayar Pengacara mahal2, mendingan gw beli beberapa pasang tas Hermes atau mendingan beli mobil lagi yang model baru...
Logikanya dimane gw mau2nya sampe keluar duit ratus2an juta, kalo gw ini gak serius memperjuangkan apa yang menjadi kerinduan gw untuk berbakti kepada Rakyat...
Saya berani itu karena yang saya minta bukan jabatan, bukan pula proyek, target gw gak kesitu bray, loe tanya ma Pak Jokowi, pernah minta jabatan, duit, proyek gak...??? Kan Pak Jokowi masing hidup, tanya gih...
Target gw itu untuk Rakyat yang adalah Bangsa gw, maaf yaa yang bukan bangsa ras gw, sumpah demi TUHAN gw bukan gw rasis, tapi karena ras bangsa Tionghoa hampir rata2 kaya, dan mereka sangat kuat mendukung antar bangsa ras mereka, jadi mereka lebih bisa mandiri, tapi tidak dengan ras bangsaku masih banyak yang miskin, miskinnya bukan cuma miskin, tapi miskiiiiiiiin bangettttt.....Aku mau dong Bangsaku Pribumi itu kaya juga, sejahtera dan makmur....
Jadi inilah yang sebenarnya masalahnya, yang saya minta sama Jokowi ini juga sesuai janji Jokowi (dulu diliput kok sama wartawan dan banyak yang hadir yang bisa jadi saksi juga, kalau kontrak politik itu bukan satu2nya alat bukti).
Saya mau dibuatkan KOPERASI BUAT RAKYAT MISKIN DENGAN BANTUAN PERMODALAN TANPA BUNGA 0% DAN TANPA JAMINAN, supaya Rakyat-rakyat yang miskin itu semua bisa berdaya, mereka bisa punya modal yang didapat dari Koperasi yang dimiliki oleh RAKYAT, sehingga Rakyat dapat membuat usaha kerja bareng-bareng, pasti nanti setelah mereka punya usaha bersama maka jadilah mereka Pengusaha2 bukan hanya kerja sebagai budak seumur hidup, bukan pula jadi tenaga kerja yang upahnya dibawah UMR, tapi jadi Pengusaha, jadi Tuan di negerinya sendiri.
Dan juga bentuk Koperasinya bukan Koperasi abal2 kampung udik desa yang ada yang selama ini cuma jadi lembaga pinggiran kelas kampung.
Saya tidak mau begitu, saya mau Koperasi yang setara managementnya, servicenya seperti Bank, tapi TANPA BUNGA dan TANPA JAMINAN...
Kalo Pemerintah mau melaksanakan itu, barulah saya hormat sehormat2nya, saya akan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah....
Menurut saya itu baru Pemerintah yang benar, yang mau mendorong Rakyatnya untuk mandiri sehingga mereka dapat mensejahterakan dirinya sendiri...
Lagian duit Pajak juga bukan duit nenek moyangnya Pemerintah, tapi uang RAKYAT....Apa salahnya dipakai buat modal RAKYAT....???
Toh setelah mereka berdaya, SAYA JAMIN MEREKA PASTI AKAN MEMBANGUN NEGERI INI DENGAN RASA NASIONALISME YANG TINGGI UNTUK MEMBANGUN BANGSA DAN NEGERI INI....
Nah selain mereka akan diberikan modal usaha, mereka juga akan dibimbing usaha apa yang kira2 bisa menghasilkan keuntungan...
Program usahanya juga harus di diversity, jangan semua usahanya sama, contohnya : Kelompok Usaha Rakyat yang satu usaha recycling sampah, yang satu lagi home industry, yang lain percetakan, dlsb...Jadi mereka berdaya semua...
Gak ada yang menganggur...Mereka juga akan diberikan bimbingan, diberikan penyuluhan dan dimonitor oleh Pemerintah...Sehingga mereka tidak salah memanage usaha mereka...
Nah kalo sudah mereka berhasil dan mandiri, barulah mereka dipungut pajak dari hasil keuntungan usaha mereka semua jadi terdaftar pembayar pajak...
Dan pasti mereka akan taat bayar pajak, secara mereka aja dibantu Pemerintah dan lagi hasil pajak itu juga kan akan kembali ke mereka melalui fasilitas-fasiltas umum seperti infrastruktur yang baik, kesehatan gratis, dan lain sebagainya...
Coba kalo Koperasinya benar2 dilaksanakan Jokowi, Rakyat miskin diberdayakan semua, yang jumlahnya jutaan orang lho...Kebayangkan majunya kita Pribumi....
Masing2 bisa berkelompok dengan membuka usaha, dikasih bantuan permodalan, diberikan bimbingan, penyuluhan dari Pemerintah, diaudit pembukuan mereka, iris kuping gw pasti mereka maju, dan mandiri, gw jamin malahan nanti Pemerintah akan menuai keuntungan karena akan mendapatkan pajak yang besar dari mereka, karena jumlah mereka itu jutaan orang...!!!
Alasan tuntutan aku kalah, karena Ahok gak tanda tangan...Hahaha...
Padahal tertulis jelas Jokowi selaku pribadi bisa bertindak sendiri dan atau sebagai Gubernur DKI dengan masa bakti 2012-2017, apabila terpilih menjadi Gubernur DKI...
Makanya saya tidak pernah menggugat Ahok, lah Ahok gak ada urusannya di kontak politik itu, hanya namanya saja kebetulan tertulis disitu, tapi meskipun begitu JOKOWI jelas2 dalam perjanjian itu sangat bisa merealisasikan itu Koperasi selaku pribadi....Lagian dia yang Gubernur.
INTINYA JOKOWI ITU GAK NIAT MEREALISASIKAN PERJANJIAN INI, KARENA PASTI DI DALAM PIKIRANNYA PROGRAM INI TIDAK MENGUNTUNGKAN JOKOWI DAN PARA TAIPAN YANG MENDUKUNGNYA.....!!!
Meski demikian, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi Jokowi terhadap keluhan Nelly yang kini kembali viral diberitakan di media online dan disebar di media sosial.(*)
Perlu dilihat : Saat Kata Hancur Negara Era Jokowi Mulai Terbukti
Thanks for reading Nelly : Jika Saya Bohong Lawan Jokowi Itu Namanya Cari Mati | Tags: Hukrim Netizen Politik Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »