Angka ini jika dikalikan dengan jumlah hari dalam setahun, maka akan ditemukan angka 2,5 juta kasus kematian bayi, jumlah yang sangat besar. Yang menjadi ironis adalah, sebagian besar dari kasus kematian bayi di dalam kandungan ini terjadi pada negara-negara berkembang dan negara miskin dan separuh dari kasus ini terjadi saat proses persalinan tiba.
Editor dari jurnal The Lancet bernama Richard Horton berkata jika yang menyedihkan dari angka kasus kematian bayi ini adalah jumlah kasus kematian bayi saat proses persalinan ternyata sangat tinggi, yakni sekitar 1,3 juta kasus di setiap tahunnya.
Seringkali, kasus kematian bayi ini bahkan terjadi beberapa jam setelah proses persalinan. Namun, banyak pakar kesehatan dunia yang masih kurang mempedulikan fakta yang menyedihkan ini.
Menurut Horton, ada banyak kasus kematian bayi setelah proses persalinan karena masih rendahnya informasi persalinan yang aman pada banyak negara miskin dan berkembang. Hal ini menyebabkan banyak proses persalinan terjadi lebih cepat dari perkiraan kelahiran sebelumnya.
Selain itu, banyak ibu hamil yang kurang mendapatkan informasi yang baik dalam menjaga kesehatan kehamilan sehingga kondisi kehamilannya pun sering mengalami masalah. Sebagai contoh, banyak ibu yang masih menerapkan gaya hidup tidak sehat layaknya merokok atau pola makan yang buruk. Tanpa disadari, kebiasaan ini bisa membuat resiko kematian bayi dalam kandungan meningkat hingga 10 persen lebih besar.
Di Indonesia sendiri, ditemukan fakta bahwa kematian bayi setelah melahirkan masih cukup tinggi dimana dari 1.000 bayi yang terlahir, maka 32 diantaranya akan meninggal dunia. Seringkali kematian bayi yang baru lahir ini disebabkan oleh masalah layaknya kelahiran prematur, kelahiran dengan berat badan bayi yang sangat rendah, hingga adanya infeksi.(drsc)
Thanks for reading Sedihnya Fakta 7.200 Bayi Meninggal Perhari Dalam Kandungan | Tags: tipSehat
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »