Sampai saat ini belum ditemukan penyebab pasti yang menyebabkan anak menderita autis. Banyak teori yang menyebutkan penyebab autisme pada anak. Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung timbal dan merkuri yang tinggi selama ibu hamil salah satunya.
Teori ini banyak dianut 10 tahun terakhir karena dari penelitian ibu hamil yang banyak mengonsumsi kerang dapat berisiko melahirkan anak autis. Kerang laut diketahui banyak mengandung timbal dan merkuri.
Teori lainnya adalah masalah genetik yang diturunkan dari orang tuanya. Dan teori terbaru yang banyak menguak adalah masalah pencernaan pada anak tersebut. Beberapa anak yang memiliki sistem pencernaan yang kurang baik, makanan seperti susu hewani dan atau nabati tidak dapat dicerna dengan baik dan menyebabkan protein dalam makanan tidak diubah menjadi asam amino atau pepton yang dapat dikeluarkan melalui urin.
Pada anak yang autis, hasil pengolahan protein ini kembali ke dalam tubuh, memasuki aliran darah diteruskan ke otak dan diubah menjadi casomorfin dan gliadorfin yang dapat merusak sel-sel otak dan menyebabkan fungsi gangguan otak yang terganggu. Fungsi yang sering terganggu adalah fungsi kognitif, komunikasi, konsentrasi dan tingkah laku.
Kesalahan yang paling mendasar ketika membuat stigma negatif terhadap anak yang autis. Tidak semua anak autis memiliki IQ yang rendah. Ilmuan Albert Einstein contohnya. Ia adalah ilmuan yang berhasil melawan autisme pada dirinya sehingga mampu memaksimalkan kemampuan otaknya yang membuat dirinya menjadi ilmuan terkenal dan jenius.
Banyak juga anak yang menderita autisme memiliki perkembangan fungsi yang sangat tinggi. Kelompok ini biasanya hanya terbatas memiliki gangguan dalam berbahasa tetapi tidak memiliki gangguan dalam bicara.
Kelompok anak-anak seperti inilah yang harus dikenali sedini mungkin agar dapat memaksimalkan potensinya sehingga kelebihan fungsi dalam dirinya dapat digali dan menimbulkan bakat dan intelektual yang luar biasa.
Solusi yang terbaik dalam penanganan anak autisme adalah mengenali terlebih dahulu anak kita tergolong autisme atau tidak. Anak autisme dapat dikenal dengan cepat apabila terdapat gangguan pada pusat perhatian, fokus dan konsentrasi, berbahasa dan berbicara.
Untuk mendiagnosisnya dapat dikonsultasikan dengan dokter. Apabila sudah terdiagnosa, segera konsultasi untuk perkembangannya untuk dapat membedakan anak kita tergolong anak autisme yang bagaimana.
Anak autis yang memiliki IQ yang rendah ataupun tinggi dapat dimaksimalkan fungsi otaknya hingga pada levelnya masing-masing. Kurangi terlalu banyak intervensi obat, perbanyak intervensi melalui pendekatan dan stimulasi-stimulasi yang merangsang.(drsc)
Thanks for reading Misteri Autis dan Albert Einstein Jadi Jenius | Tags: tipSehat
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »