Sebaliknya, jika seorang wanita jarang melakukan hubungan intim, masyarakat mempercayai bahwa elastisitas vagina seorang wanita bisa kembali ketat atau mengencang. Mitos ini ternyata bagi pakar seks adalah mitos yang sangat tidak benar adanya.
Pakar kesehatan perempuan, Jennifer Wider, mengungkapkan bahwa tidak ada kaitan sama sekali antara frekuensi berhubungan intim dengan kekuatan atau keelastisan vagina seorang wanita.
Menurut beliau, vagina wanita adalah sebuah organ tubuh yang sangat unik dimana selain bisa menutup dengan sempurna, organ ini bisa menyesuaikan ukuran sehingga bisa digunakan untuk berhubungan intim dan bahkan melahirkan.
Tentu anda bisa membayangkan seberapa besar vagina harus mengubah bentuknya saat proses melahirkan, bukan? Yang menarik adalah, setelah proses melahirkan yang bisa sangat menyakitkan ini, ukuran dan bentuk vagina biasanya akan menjadi normal dan kembali seperti sedia kala. Sehingga mitos bahwa vagina akan kehilangan elastisitasannya karena sering bercinta pun bisa dipatahkan.
Memang, setelah melahirkan, vagina akan membutuhkan proses yang cukup lama untuk berukuran normal kembali yakni setidaknya sekitar enam bulan. Namun, jika seorang wanita cukup rajin melakukan senam latihan kegel, bisa jadi proses kembalinya elastisitas vagina pun bisa berlangsung dengan lebih baik.
Sebenarnya, wanita yang jarang berhubungan intim bisa menganggap vaginanya kembali kencang itu keliru. dr Wider justru mengatakan yang sebenarnya terjadi adalah karena kegugupan atau kurangnya stimulasi sebelum proses penetrasi. Sehingga vaginanya pun tidak segera menyesuaikan diri saat berhubungan intim dan inilah bikin terasa lebih kencang.(drsc)***
Thanks for reading Benarkah Vagina Akan Ketat Kembali Karena Jarang Dipakai? | Tags: tipSehat
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »