Tahukah Anda..Jokowi dengan Suku Anak Dalam meninggalkan kesan tersendiri bagi masyarakat setempat atau pun masyarakat Indonesia lainnya. Rupanya cerita di balik layar pertemuan itu juga menarik untuk diketahui.
Pertemuan tersebut dilakukan pada Jumat (30/10/2015), tepatnya di Desa Bukti Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Perjalanan dilakukan menggunakan helikopter dari Bandara Thaha.
Tentu saja seperti kegiatan Presiden lainnya, ada tim yang berangkat terlebih dahulu untuk melakukan persiapan. Terlebih lagi masyarakat yang akan ditemui Jokowi kali ini memiliki karakteristik spesifik yang mungkin saja tidak langsung terima jika diliput oleh media.
Bagi siapa pun yang pernah bertemu langsung dengan Suku Anak Dalam, pasti tahu jika beberapa di antara mereka berpenampilan 'alami'. Suku Anak Dalam juga terbagi dalam beberapa komunitas kecil yang memiliki karakteristik berbeda. Sebagian di antara mereka bahkan lebih suka tak berbusana.
"Tidak mungkin kan kalau misalnya tidak berbusana itu kemudian diliput oleh media?" ungkap Mensos Khofifah Indar Parawansa yang ketika pertemuan itu ikut mendampingi Presiden Jokowi saat berbincang dengan detikcom, Minggu (1/11/2015).
Maka oleh tim yang mendahului rombongan Presiden, sebagian warga Suku Anak Dalam dipakaikan busana untuk yang bersedia. Setidaknya jika ada foto yang dipublikasikan, gambar warga yang perempuan haruslah yang tubuhnya tertutup.
Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana beserta rombongan tiba di lokasi pada pukul 15.17 WIB hari itu. Selanjutnya mereka menuju ke lokasi pengungsian Suku Anak Dalam di perkebunan sawit.
"Terkait kebun sawit itu wilayah Suku Anak Dalam atau bukan, silakan tanya penduduk setempat," tutur Khofifah.
Sesampainya di lokasi, Jokowi langsung menyapa sejumlah Suku Anak Dalam dan berdialog dengan beberapa di antara mereka.
Seorang penerjemah bernama Husni Thamrin sejak kegiatan itu selalu mendampingi Presiden Jokowi. Bahkan dalam dialog itu, Jokowi tak didampingi menteri.
Selanjutnya sekitar pukul 15.52 WIB, Jokowi kembali ke Suku Anak Dalam yang lain dan memberikan bantuan. Bentuk bantuan itu ada berupa sembako, hingga Kartu Indonesia Sehat untuk keperluan mereka berobat.
Setelah kegiatan di kebun kelapa sawit tersebut, Jokowi dan rombongan menuju pemukiman rumah yang ditempati Suku Anak Dalam. Meski disebut rumah, tetapi bangunan itu belum secara permanen ditinggali oleh Suku Anak Dalam.
"Jadi di Kementerian Sosial ada Dirjen Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang itu ada Perpresnya, ada anggarannya. Tugas dari KAT salah satunya adalah melakukan pendampingan komunitas-komunitas seperti Suku Anak Dalam dan suku-suku lainnya, dari Aceh sampai Papua. Salah satu program dari KAT yang mendampingi Suku Anak Dalam yaitu memberikan pendidikan dan membuat rumah untuk mereka tinggal. Rumah yang ada di foto tersebut itu dibangun tahun 2013 dan selesai tahun 2014. Tetapi Suku Anak Dalam belum bersedia menempati secara permanen. Mereka kadang hanya seminggu sekali saja ke situ, sehingga saya lebih menyebut sebagai rumah singgah,"tutur Mensos.
Jokowi menyambangi rumah tersebut pada pukul 16.23 WIB dan melakukan dialog dengan sejumlah warga Suku Anak Dalam yang sedang menempati rumah singgah. Selain warga suku, ada pula pendamping dari KAT yang ikut berdialog.
Salah satu isi dari dialog tersebut adalah Jokowi menawarkan rumah tinggal untuk warga suku menetap. Tetapi warga meminta sejumlah persyaratan yang salah satunya pemukiman itu harus dibangun di dalam hutan.
Sementara lokasi rumah singgah yang dibangun Kemensos itu memang masih di kebun sawit, bukan dalam hutan yang dimaksud Suku Anak Dalam. Mensos kemudian bercerita tentang ada sebuah komunitas aktivis yang sudah 6 tahun melakukan pendampingan terhadap Suku Anak Dalam, tetapi belum berhasil mengajak mereka untuk tinggal menetap.
Warga Suku Anak Dalam suka untuk berkebun dan berladang. Oleh karena itu Jokowi menjanjikan tanah untuk berladang bagi warga yang bersedia tinggal di pemukiman.
Kunjungan Jokowi dan rombongan bertemu Suku Anak Dalam berakhir sore harinya sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah itu rombongan kembali ke Jambi dan kemudian bertolak menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Sementara itu yang ramai di media sosial adalah dua foto dialog Jokowi dengan Suku Anak Dalam yang disebut rekayasa. Padahal kronologi pengambilan foto dibalik oleh penyebar isu tersebut sehingga dialog Jokowi dan Suku Anak Dalam di rumah singgah disebut yang pertama kali dilakukan dalam kegiatan itu.***
Apakah Husni Thamrin sang penterjemah itu adalah anggota DPRD Riau yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Riau? Atau tetangga anda sendiri? MaTauWak..(Frc/SK)***
sumber: detik.com
Thanks for reading Rupanya, Husni Thamrin Jadi Penterjemah Jokowi dan Suku Anak Dalam di Jambi Itu, Begini Ceritanya.. | Tags: Tahukah Anda
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »