FORUMRIAU.COM - Kejadian yang dialami Uparlin bermula saat yang bersangkutan sedang berada di kantor Dispenda kota Pekanbaru. Uparlin saat itu usai melaksanakan kewajibanya sebagai warga negara yang taat pajak.
Sehabis membayar pajak, disaat ingin meninggalkan areal gedung kantor, persis di depan pintu masuk tempat parkir mobil kepala dinas, Uparlin melihat sebuah mobil fortuner berwarna hitam terparkir dengan mengenakan plat B.
Melihat mobil kepala dinas Dispenda dengan menggunakan plat B, Uparlin yang notabene merupakan seorang wartawan langsung merasa tertarik dengan mobil tersebut.
Dimana Uparlin ingin mengkonfirmasi bagaimana semestinya seorang kepala dinas pendapatan lebih elok jika mobilnya tidak menggunakan plat B, agar pembayaran pajaknya dilakukan di Pekanbaru bukan di Jakarta.
Berawal dari pemikiran tersebut, Uparlin pun segera memanfaatkan momen tersebut dan mengambil foto mobil sebagai bahan konfirmasi ke Kadispenda.
Namun naas memang tidak bisa dielakkan, baru saja Uparlin melihat-lihat hasil jepretan fotonya, beberapa orang berpakaian safari yang diduga ajudan kepala dinas sontak emosi dan menyeret Uparlin seraya melontarkan kalimat yang merendahkan dan membentak Uparlin. Saat diseret itulah Uparlin merasa tergores diwajahnya.
"Aku tidak menyadari lagi kapan goresan di wajahku ini. Yang pasti setelah aku dilepaskan dari cengkraman mereka, aku mulai merasa pedih. Dan ternyata kulihat diwajahku ada goresan dan bercak darah, " kata Uparlin.
Dari kesaksian Uparlin, di sekitar kejadian tidak terlihat keramaian, kecuali seorang satpam unit Bank Riau Kepri yang sedang berjaga, karena waktu yang bersamaan sedang jam istirahat, sekitar pukul 12.30 Wib.
Pada saat kejadian berlangsung, melihat gelagat yang diduga ajudan kepala dinas tersebut yang terkesan sangat arogan dan ganas, Uparlin sempat mengaku dan menjelaskan bahwa dirinya adalah wartawan dengan memperlihatkan kartu identitasnya, namun yang ada adalah sikap sang jagoan justru semakin brutal dan tidak perduli.
"Sudah saya tunjukkan kartu pers saya, namun ajudan pak Asroji itu malah memoto kartu saya," kata Uparlin.
Kejadian ini sangat disesalkan Uparlin selaku wartawan bukan saja karena dia mengalami penganiayaan, namun Uparlin melihat hal itu tidak pantas dilakukan oleh seorang ajudan pejabat, apalagi terhadap seorang wartawan.
"Aku merasa sangat kesal dengan ulah ajudan itu. Kayak pencuri aja saya ini, langsung main seret dan dikeroyok. Saya sebagai wartawan ketika melihat sesuatu yang ganjil, hak saya sebagai wartawan untuk meliput, atau mengambil foto sebagai dokumentasi, " keluh Uparlin.
"Agar hal ini tidak terulang kembali kepada rekan wartawan yang lain, saya sudah laporkan ini ke pihak penegak hukum, " pungkasnya.(*)
Thanks for reading Aduh, Wartawan Jadi Korban Karena Mobil Kadispenda Pekanbaru | Tags: Hukrim Nasional
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »